Soal Ujian Tengah Semester
Ganjil Th. 2010/2011
Matakuliah Landasan dan
Problema Pendidikan
Program Studi Pendidikan
Matematika
Program Pascasarjana Unsri
Nama : Mewa
zabeta
NIM : 06022681318048
Dosen
Penguji: 1. Prof. Dr. H. M. Djahir Basir, M.Pd.
2. Dr. Rusdy A. Siroj
SOAL:
1.
Anda telah mengalami pendidikan mulai dari Sekolah
Dasar sampai Perguruan Tinggi selama bertahun-tahun. Tunjukkan bukti-bukti penerapan landasan pendidikan
yang telah dipelajari, dalam praktik
pembelajaran disekolah atau perguruan tinggi. Tuliskan minimal dua bukti untuk setiap landasan
pendidikan tersebut.
2.
Dalam penerapan
kurikulum tahun2013, setiap guru diharuskan selalu menggunakan teknologi
informasi dalam proses pembelajaran. Jelaskan keuntungan penggunaan teknologi
informasi tersebut jika ditinjau dari landasan pendidikan (minimal dua landasan
pendidikan).
3.
Buat satu
uraian yang menggambarkan problematika pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan berbagai landasan pendidikan.
JAWABAN:
1. Bukti-bukti penerapan berbagai landasan pendidikan
yang telah dibahas,
dalam praktik pembelajaran di sekolah.
Landasan Hukum
a. Tertib dan lancarnya proses belajar-mengajar disekolah
karena siswa selalu mentaati peraturan yang dibuat oleh sekolah.
b. Siswa wajib datang ke sekolah setiap
hari kecuali hari minggu atau hari libur pada pukul 07.00 dan pulang jam 12.00.
c. Sekolah mewajibkan penggunaan
seragam sekolah agar tidak terjadinya kesenjangan sosial antara siswa miskin
dan kaya.
Landasan Filsafat
a. Diamalkannya sila-sila Pancasiula
oleh siswa dalam kebutuhan sehari-hari seperti menghargai dan menghormati teman
dan guru.
b. Dalam penerapan pendidikan
mengunakan asas Pancasila.
Landasan sejarah
a. Semangat sumpah pemuda pada siswa
agar selalu bersatu dan tidak terpecah belah dalam menjaga kesatuan NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia)
b. Siswa selalu mengingat semangat
perjuangan pahlawan-pahlawan dengan mengisi kemerdekaan dengan belajar yang
tekun sehingga dapat memajukan negara indonesia dalam segala
bidang (ekonomi, politik, sosial, budaya dan lain sebagainya)
c. Adanya kunjungan ke museum dan tempat-tempat
bersejarah agar siswa dapat mengingat perjuangan pahlawan-pahlawan kemerdekaan.
Landasan Psikologi
a. Siswa diwajibkan mengikuti upacara bendera setiap hari senin untuk
melatih kedisiplinan dan membiasakan
siswa dengan datang tepat waktu.
b. Tersedianya perpustakaan yang
lengkap akan koleksi bukunya serta suasana yang nyaman menambah minat siswa
untuk mengunjungi perpustakaan setiap hari.
c. Adanya guru bimbingan Konseling di
sekolah untuk menangani siswa-siswa yang bermasalah di sekolah.
Landasan Soial Budaya
a.
Siswa secara sukarela
menyisihkan uang jajan untuk membantusedang tertimba musih atau kesulitan,
seperti sakit sehingga harus masuk kerumah sakit, orang tua teman meninggal, teman
yang korban bencana alam dan banyak lagi lainnya.
b. Budaya bangsa Indonesia yang ramah
dan suka menghargai orang lain diterapkan siswa dengan bersikap ramah dan
menghargai guru
dan teman-temannya.
c. Siswa memilih ketua kelas dengan
menerapkan budaya musyawarah, hal tersebut merupakan ciri bangsa Indonesia.
Landasan Ekonomi
a. Adanya program Bantuan Operasional sekolah ( BOS) dari pemerintah dapat
membantu masyarakat ekonomi lemah dalam membiayai siswa miskin untuk
melanjutkan pendidikan.
b. Sikap siswa selalu menyisihkan uang
jajan dengan cara ditabung dengan harapan apabila sewaktu-waktu diperlukan
untuk membeli keperluan sekolah dapat menggunakan uang tabungannya tersebut.
2. Keuntungan penggunaan teknologi informasi tersebut jika
ditinjau dari landasan pendidikan (minimal dua landasan pendidikan).
Landasan psikologi
pendidikan
a. Siswa
lebih semangat dalam belajar ( tidak membosankan).
b.
Menyediakan
fasilitas alat-alat praktikum berupa animasi interaktif.
c.
Siswa
belajar mandiri dan aktif.
Landasan Sosial
Pendidikan
a.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di
akses untuk kepentingan pendidikan.
b.
Inovasi dalam pembelajaran semakin
berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan
proses pendidikan.
c.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan
berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang
tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
Landasan Ekonomi Pendidikan
a.
Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin mudahnya para siswa mencari informasi mengenai
materi pelajaran disekolah sehingga siswa tidak harus membeli buku.
b.
Sistem administrasi pada sebuah
lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
c.
Lebih efektif dan efisien.
3.
Uraian yang
menggambarkan problematika pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
berbagai landasan pendidikan.
a. Tinjauan
dari Landasan Hukum Pendidikan
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai
tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
(pidarta, 2007:42). Dari pengertian
di atas seorang guru yang profesional harus memenuhi empat kompetensi guru yang
telah ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
Tentang Guru dan Dosen, yaitu Kompetensi pedagogik, Kompetensi kepribadian,
kompetensi profesionalisme dan Kompetensi sosial.
Dalam
kenyataannya sekarang, banyak guru yang belum mempunyai kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam, tidak dapat menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat mengembangkan
materi pembelajaran serta jenjang karir yang tidak jelas.
b. Tinjauan dari Landasan Filsafat Pendidikan
Menurut Pidarta (2007:75) Filsafat Pendidikan adalah
hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai ke
akar-akarnya. Profesionalisme guru ditinjau dari filsafat pendidikan yaitu mampukah seorang guru itu menghasilkan lulusan yang dapat memainkan peranan
secara fungsional di tengah-tengah dunia keilmuan yang sedang berkembang, dan
mampukah guru itu meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam kenyataannya, mutu pendidikan di Indonesia belum meningkat karena
tidak semua guru yang ada di Indonesia dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional sehingga mutu pendidikan di Indonesia jauh tertinggal dari
negara-negara lain.
c. Tinjauan dari Landasan Sejarah Pendidikan
Menurut
Pidarta (2007:109) sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macam
kejadian atau kegiatan yang dapat didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh dengan informasi-informasi yang
mengandung kejadian, model, konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk
dan sebagainya. Informasi yang lampau dijadikan landasan dan perbandingan untuk
profesionalisme guru kedepan. Problematika profesionalisme guru yaitu sejarah
bangsa Indonesia yang pernah dijajah oleh negara asing menyebabkan mental bangsa
Indonesia dalam pengembangan kualitas pendidikan terbawa hingga sekarang. Hal
ini terlihat pada tidak adanya inisiatif oleh guru untuk mengembangkan kualitas
cara pengajarannya.
d. Tinjauan dari Landasan Sosial Budaya
Pendidikan
Sosial menurut pidarta (2007: 158) berarti himpunan
sejumlah orang paling sedikit dua orang yang hidup bersama karena cita-cita
yang sama. Sedangkan Kneller dalam pidarta (2007:165) mengatakan kebudayaan
adalah cara hidup yang telah dikembangkan oleh anggota-anggota masyarakat.
Problematika ditinjau dari landasn sejarah, guru hanya
mentransfer ilmu pengetahuan saja kepada siswa tanpa diikuti dengan sikap
mendidik kepribadian siswa. Ditinjau dari landasan budaya yaitu kebiasaan orang
Indonesia yang sering menunda-nunda pekerjaan hal ini terlihat dari
profesionalisme guru yaitu sering menunda-nunda dalam membuat suatu penelitian
atau karya ilmiah.
e. Tinjauan
dari Landasan Psikologis Pendidikan
Psikologi atau ilmu jiwa menurut Pidarta (2007:194)
adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia. Problematika profesionalisme guru
ditinjau dari landasan psikologis yaitu ketidak tertarikan siswa dalam proses
belajar disebabkan kurang terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dan
siswa. Dalam hal ini, pengajaran hanya terpusat pada guru dan menyebabkan siswa
hanya menerima ilmu pengetahuan saja.
f. Tinjauan dari Landasan Ekonomi Pendidikan
Ditinjau
dari landasan ekonomi problematika profesionalisme guru berkaitan dengan
minimnya biaya pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta ketidak
profesionalan guru juga diakibatkan oleh sibuknya seorang guru itu untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya tanpa adanya pengembangan kualitas pendidikan
dirinya seperti kesulitannya guru dalam mengikuti sertifikasi pendidikan dalam
hal memenuhi portofolionya sehingga guru senantiasa hanya mengajar karna
tuntutan untuk mendapatkan sertifikasi dan kurang rasa kepedulian terhadap
siswa dalam hal ini siswa merasa diabaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar